berbisnis dengan tuhan

Berbisnis butuh keyakinan yang dimaksud disini adalah dalam berbisnis cara pandang kita tdk jauh berbeda dengan memandang mahluk hidup yang lain, yaitu semua yang bernyawa akan mati. Tiada yang abadi dalam dunia ini, berbeda sekali dengan philosofi akuntansi yang memandang sebuah perusahaan/usaha diasumsikan “berumur panjang/abadi”

Dengan cara pandang “tiada yang abadi” maka kita mempersiapkan bisnis kita dengan baik, salah satunya dengan menerapkan system dua pilar usaha atau bahasa ekonominya diversifikasi usaha/pengembangan jenis usaha, dengan ini diharapkan setiap usaha/investasi akan memberikan hasil, minimal salah satunya tetap berjalan walau yang lainnya sedang sepi transaksi

Dalam urusan keyakinan pada tuhan sangat diharamkan untuk mendua tapi dalam praktek bisnis ini dihalalkan, contoh sahabat nabi ada yang pandai berdagang, maka ia akan berbelanja tidak hanya satu jenis produk tapi beberapa produk, dengan harapan memenuhi kebutuhan pasar dan juga sebagai pengembangan jenis usaha/produk, bayangkan bila anda hanya menjual/poduksi payung saja, mungkin transaksi akan meningkat tajam pada waktu musim hujan, bagaimana dengan musim kemarau yang panas?

Kalau anda produsen payung mungkin bentuk pengembangan usahanya dengan membuat , jas hujan, terpal untuk kendaraan dll, yang tentunya memiliki kesamaan modal kerja (mesin dan bahan baku) sehingga tidak perlu menambah investasi yang berlebih, atau mungkin anda seorang pebisnis yang sukses dan mempunya dana berlebih, patut dipertimbangkan untuk mendepositokan uang anda,dan sebagainya, jadi ternyata kita tidak dapat mengenyampingkan tuhan dalam hidup kita, karena kita memang bukan sekuler.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hubungan antara product knowledge dan seo

Pentingnya survey/riset/penelitian bagi bisnis kita

bukti #IndonesiaMakinDigital : Nama Telkom sudah melekat di hati